Kita tinggal di era modern dimana ada banyak siaran atau channel berbayar yang memiliki puluhan bahkan ratusan serial televisi yang membuat kita betah seharian duduk di depan televisi. Serial televisi yang tayang masing-masing memiliki genre dan cerita yang beragam, tergantung kita mau menonton mana yang sekiranya menarik. Adalah menjadi salah satu tolak ukur serial televisi bagus atau jelek dengan melihat seberapa banyak orang yang menonton. Banyak orang yang menonton, tandanya bagus. Tapi ternyata tidak seperti itu. Meski memiliki banyak penonton, tidak membuat sebuah serial televisi itu bagus, malah sebaliknya. Berikut adalah 10 serial televisi yang memiliki banyak penonton tapi justru menjadi serial televisi terburuk.

10. Krypton

krypton
Kisah mengenai Clark Kent sebagai Superman sudah banyak orang tahu. Yang tidak banyak orang tahu adalah bagaimana cerita mengenai planet tempat asal Clark yaitu Krypton. Maka dari itu, diproduseri oleh David S. Goyer, dibuatlah sebuah serial televisi yang berjudul Krypton. Serial ini lebih dalam menceritakan kisah 200 tahun sebelum Kal-El lahir.
Patut diakui, ketika serial Krypton sudah tayang, visual efek dari serial tersebut jauh lebih baik dari bayangan orang banyak. Episode yang tidak terlalu banyak juga dianggap pas untuk serial tersebut. Hanya saja kekurangannya adalah, penulisan dan narasi cerita membuatnya sedikit mengecewakan. Meski dianggap buruk, masih banyak orang yang menikmati Krypton, terutama penggemar DC Comics.

9. The Bachelor

the bachelor
Jika di Indonesia ada acara yang bernama Take Me Out, maka di Amerika sana juga ada, judulnya adalah The Bachelor. Konsepnya, sebuah ajang mencari jodoh bagi pria dan wanita. Untuk The Bachelor sendiri, disini yang mencari jodoh adalah sang pria. Sang pria digambarkan sebagai sosok yang tampan, kaya, dan hampir sempurna.
Acara tersebut sedang populer-populernya di Hollywood. Terlihat bagus, tapi nyatanya acara ini menempatkan wanita di posisi yang buruk. Berisi 25 wanita menarik yang saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari sang pria. Para wanita bisa menggunakan segala cara untuk menyingkirkan saingan. Hadiah akhirnya adalah kesempatan menikah dengan sang pria.

8. 13 Reasons Why

13 reasons why
Sebagai salah satu serial yang tayang di channel Netflix, 13 Reason's Why season 1 mendapat nilai yang tidak begitu bagus, namun tidak begitu jelek. Cerita yang provokatif, terlalu berani, dan sejumlah dialog antar remaja dan orang dewasa. Serial ini sendiri merupakan adaptasi langsung dari buku Jay Asher, khusus di season pertamanya.
Di season selanjutnya, mulailah cerita dari 13 Reason's Why mulai berkembang, lepas dari buku. Hasilnya? Season 2 mendapatkan rating yang mengecewakan. Yang membuat serial ini masuk dalam serial terburuk adalah karena banyak adegan yang dirasa berlebihan, sifat karakter yang terlalu terang-terangan, dan terlalu banyak adegan orang bersenang-senang secara berlebihan.

7. 2 Broke Girls

2 broke girls
Diisi dengan 2 aktris cantik seperti Kat Dennigs dan Caroline Channing, tak menjadi jaminan 100% bahwa serial televisi 2 Broke Girls akan mendapatkan review positif dari para penonton. Serial yang tayang di CBS tersebut, memiliki genre komedi. Mengisahkan 2 wanita muda yang bekerja sebagai pelayan dan memiliki mimpi untuk membuka toko cupcake.
Entah apa yang membuat serial ini bisa ditonton oleh banyak orang, komedi yang ditampilkan benar-benar buruk. Lelucon yang dilempark oleh 2 pemeran utama ini terbilang kasar, dangkal, dan sia-sia. Skrip yang ditulis seperti ditulis oleh orang amatir. Salah satu reviewer memberikan komentar, "Menonton serial ini rasanya sama seperti ditampar berkali-kali menggunakan mainan bebek."

6. The Purge

the purge
Film The Purge yang tayang pada tahun 2013 meraih sukses. Tergiur dengan kesuksesan tersebut, sutradara James DeMonaco dan Gerard McMurray mencoba membuat ulang The Purge, namun kali ini dalam bentuk serial. Pada tanggal 4 September 2018, akhirnya tayang perdana episode pertama dari serial The Purge.
Mimpi meraih sukses, apa daya ternyata serial The Purge malah dianggap gagal. Ceritanya tidak jauh berbeda dengan yang di layar lebar dengan mempertahankan genre horror. Namun, semakin berjalannya waktu, episode demi episode malah semakin tidak jelas dan memusingkan. Jauh lebih memusingkan dan entertaining dari versi layar lebarnya. 

5. Taken

taken
Ada satu lagi serial televisi yang diangkat dari layar lebar, serial tersebut adalah Taken. Familiar dengan judul Taken? Ya, Taken adalah film layar lebar yang diperankan oleh aktor kawakan Liam Neeson. Cerita bagus dan aksi mendebarkan yang disuguhkan oleh Taken versi layar lebar membuat produser Matthew Gross, Edouard de Vesinne, dan Thomas Anargyros membuat versi serialnya.
Sayang seribu sayang, serial yang diprediksi meraih sukses ini ternyata menelan banyak kritik. Seharusnya serial Taken menceritakan kisah Bryan Mills ketika masih menjadi agen CIA, jauh sebelum yang diceritakan di versi film. Masalahnya, eksekusi buruk membuat serial Taken menjadi jauh dari harapan. Taken versi serial malah memiliki cerita yang kelewat menyimpang dari yang ada di film.

4. Marvel’s Inhumans

inhumans
Film superhero dari komik Marvel memang mendulang sukses di layar lebar. Tapi jika berbicara serial televisi, meski ada banyak serial yang mengisahkan tokoh komik Marvel, tidak semuanya berhasil meraih sukses seperti yang dilakukan di layar lebar. Salah satu serial Marvel yang mendapatkan rating buruk adalah Marvel's Inhumans.
Awalnya, Marvel's Inhumans diprediksi akan meraih sukses, mengisahkan tentang manusia genetik hasil percobaan Bangsa Kree. Masih memiliki benang merah dengan Marvel Cinematic Universe, Marvel's Inhumans justru mendapat hujan kritik. Salah satu kritik pedas yang melayang pada Marvel's Inhumans adalah make up. Make up para karakter Inhumans lebih mirip dengan cosplay ketimbang aslinya di komik.

3. Two and A Half Men

Two and A Half Men
Di channel CBS, ada satu serial televisi yang berhasil menempati posisi satu sebagai serial televisi komedi paling populer. Serial itu adalah Two and A Half Men. Serial populer CBS ini diperankan oleh Charlie Seen, Jon Cryer, dan Angus T. Jones. Menceritakan 2 orang pria dan satu anak kecil yang tinggal dalam satu rumah.
John Cryer berperan sebagai Alan Harper, Angus T. Jones sebagai Jake Harper (anak dari Alan), dan Charlie Seen sebagai kakak dari Alan, Charlie Harper. Meski diberi penghargaan sebagai serial komedi paling populer, Two and A Half Men dianggap terlalu vulgar dan misoginis. Serial ini mampu bertahan sampai 12 season dengan segala kontroversi di baliknya.

2. Keeping Up with The Kadarshians

Keeping Up with The Kardashians
Kaya raya, terkenal, hidup glamor, cantik, dan seksi, apa yang kurang dari Keluarga Kadarshian? Keluarga Kadarshian boleh saja bangga akan kekayaannya, namun faktanya, banyak orang yang tak begitu suka dengan mereka. Bahkan ketidaksukaan mereka sampai berpengaruh pada serial televisi mereka yang diberi judul Keeping Up with The Kadarshians.
Pertama kali tayang pada tahun 2007 dan menjadi salah satu serial televisi yang paling banyak ditonton orang. Dari serial dan endorsement, Keluarga Kadarshian meraup untung sebesar 6 juta USD. Serial Keeping Up with The Kadarshians sendiri mengisahkan kehidupan dari masing-masing anggota keluarga Kadarshian. Ditunjukanlah kesombongan, ketamakan, pergaulan bebas, dan kekasaran yang jauh di atas batas normal.

1. Jersey Shore

jersey shore
Jersey Shore merupakan salah satu serial televisi populer tahun 2000an yang tayang di MTV. Mengisahkan tentang 8 orang sahabat yang tinggal, bekerja, dan berpesta bersama-sama di Jersey Shore. Meski memiliki banyak penonton, serial Jersey Shore tak luput dari kritik. Ada banyak hal yang tak disuka dari serial ini.
Banyak kontroversial yang muncul di serial Jersey Shore, salah satunya adalah bahasa. Bahasa yang digunakan di serial tersebut kebanyakan menggunakan semacam bahasa gaul yang populer saat itu. Permasalahannya, bahasa tersebut cenderung merendahkan orang-orang campuran Italia-Amerika. Bukan sekali, melainkan berkali-kali bahasa tersebut diucapkan oleh para artis pemeran Jersey Shore.